Jumat, 11 Februari 2011

Photography



Canon 400D
Canon 400D atau dikenal juga dengan nama Canon Rebel XTi adalah kamera dengan 10.1 megapixel menggunakan sensor CMOS, adalah kamera digital SLR cocok untuk pemula maupun expert dengan harga yang terjangkau kurang lebih sekitar harga Rp. 6.800.000,00 namun fitur yang lengkap untuk profesional.
Kamera SLR profesional dengan ukuran yang tidak terlalu besar, terbuat dari plastik khusus (Stainless Steel chassis) dengan warna hitam dan silver.
Spesifikasi :
- Resolusi Maksimum 3888 x 2592
- ISO = Auto (100 – 400), 100 – 1600
- Jenis sensor = CMOS (22.2 x 14.8 mm)
- Processor = Digic II
- Media Compact Flash Type I or II ( Microdrive supported)
- Shutter Speed = 1/4000 detik sampai 30 detik, blub
- Auto Focus dan Manual Focus
- LCD 2.5″ ( 230,000 Pixels TFT)
- Hotshoe
- Build in Flash (Pop-up)
- Plug-and-play USB interface
- Video Out
- Battery Lithium-Ion NB-2LH
- E3 type wired remote control
- Supports Exif 2.2
- Ukuran : 5.0 x 3.7 x 2.5 in.
- Berat : 514g tanpa battery & memory
More Information:
Kamera ini adalah generasi penerus dari Canon EOS 350D, dikembangkan dengan upgrade dari fitur sebelumnya, salahsatunya adalah pengembangan dari resolusi 10.1 megapixel (350D = 8 megapixel), LCD 2.5” (350D = 1.8”, dan titik autofocus bertambah menjadi 9 point dari sebelumnya hanya 7 point di 350D. Konsumsi battery pada kamera ini lebih boros 10% dibanding 350D, namun jenis battery dan battery gripnya sama antara Canon EOS 400D vs 350D.











 
Canon EOS 400D adalah kamera Canon pertama yang menggunakan EOS Integrated Cleaning System, yaitu fitur untuk mengurangi debu dari sensor kamera. Garis besar tentang system yang dipakai oleh antidebu ini dengan menggunakan filter antistatic pada lapisan sensor dan juga gerakan pada sensor ketika kamera dihidupkan atau dimatikan. Fungsi dari penghilang debu juga bisa diaktifkan secara manual dari menu kamera ini. Untuk pengguna yang sering menganti lensa, pasti akan sangat terbantu dengan adanya fitur self-cleaning sensor ini.
Kamera ini dipaket dengan lensa kit 18 – 55 mm F3.5 – 5.6 Mk II EF-S, beberapa pengguna yang terlebih dahulu sudah pernah menggunakan kamera digital canon EOS mungkin akan menyatakan bahwa lensa kit ini hasilnya kurang maksimal, namun untuk pengguna awal dan pada kondisi tertentu sudah cukup memenuhi kebutuhan untuk photography.







Kamera Canon EOS 400D sudah menggunakan DIGIC II Processor seperti jenis kamera Canon XT (350D) dan 30D. Penggunaan processor ini memberikan kemampuan yang baik untuk memproses penangkapan warna dan penyimpanan gambar ke memory card (walaupun ini juga dipengaruhi dengan kecepatan memorycardnya itu sendiri). Untuk waktu mulai kamera dihidupkan sampai siap digunakan sangat cepat kurang dari 0.5 detik (namun kecepatan ini akan berkurang jika kita mengaktifkan auto dust removal), autofocus kamera ini juga memuaskan, walaupun di kondisi cahaya yang minim.
Flash internal pada kemera ini akan otomatis pop-up keatas jika kita shoot pada kondisi yang kurang cahaya. Seperti pendahulunya, flash inteanal juga berfungsi untuk membantu focus ditempat yang kurang cahaya, sehingga flash akan hidup beberapakali untuk membantu focus pada object yang kita tuju. Pada bagian depan kamera juga ada lampu yang kecil, namun lampu itu bukan sebagai AF assist, tetapi berfungsi sebagai tanda hitungan apabila kita menggunakan timer pada kemera ini.










Salah satu kekurangan dari kamera ini adalah tidak adanya spot metering yang banya membantu photographer untuk memfocuskan metering pada titik focus tengah, tetapi ini bukan masalah yang besar bagi sebagian besar pengguna kamera SLR pemula atau bahkan profesional lainnya. Masalah lain adalah konsumsi battery yang lebih boros dibanding 350D, hal ini terjadi karena fungsi pembersih sensor otomatis pada saat menghidupkan atau mematikan dan ukuran LCD yang lebih besar dibanding 350D membuat konsumsi battery juga memerlukan lebih banyak. Saran, selalu menyediakan battery cadangan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Secara seluruhan, kamera ini layak digunakan untuk berbagai situasi yang ada, function menu dan custom function membantu kita untuk setting kamera sesuai dengan bermacam-macam kondisi. Noise reduction yang baik membuat kita tidak khawatir untuk mengambil foto dengan menggunakan ISO yang tinggi. Dengan menggunakan memory Compact Flash yang harganya semakin lama semakin murah membuat kamera ini layak dibeli bersamaan dengan memory CF ukuran 1G keatas.


Warna temperatur dari cahaya

Cahaya bervariasi dalam temperatur dan warnanya, menjadi merah dipagi hari dan sore hari, dan menjadi biru ketika tengah hari. Kita hanya melihat warna putih, tetapi kamera dapat menangkap variasi warna tersebut. Untuk itu perlu dikompensasi dengan mengunakan filter pada kamera film dan white balance pada kamera digital untuk menghasilkan warna putih normal.

Apakah yang dimaksud dengan istilah warna cahaya?
Dengan menggunakan mata kita sendiri, kita susah menyadari warna cahaya tersebut. Tetapi sebetulnya cahaya mempunyai warna berdasarkan sumbernya(matahari, lampu tungstent dll). Pada cahaya matahari iklim, waktu dan beberapa faktor lainnya mempengaruhi warna cahaya tersebut. Kenapa kita susah menyadari warna cahaya tersebut? mata kita mempunyai kemampuan untuk mengkompensasikan perubahan warna hingga tahap tertentu. Itulah sebabnya kita selalu melihat bahwa
Sebaga cahaya putih netral
Tapi film tidak bisa melakukan hal yang sama dan hanya diseimbangan untuk satu warna cahaya saja. Biasanya untuk warna cahaya day light atau tungsten saja. Sensor digital bekerja dengan cara yang lain.






Hangat, foto yang dipotret pagi hari memiliki temperatur warna yang lebih hangat, cahaya pagi hari menyebabkan musium fatahilah tampak lebih hangat (gambar atas). Temperatur warna mempengaruhi emosi dari orang yang melihatnya. Sebagai perbandingan dapat melihat foto musium fatahilah ini yang diambil pada waktu tengah hari, terlihat bahwa foto dibawah ini terasa lebih dingin dibandingan foto yang pertama.







 






Warna cahaya dipengaruhi oleh temperaturnya, dimana temperatur cahaya tersebut diukur dalam satuan Kelvin(K). Day Light balanced film dikalibrasi untuk menghasilkan warna putih netral jika kita memotret pada kondisi cahaya bertemperatur 5500K. Jika temperatur berubah maka film tersebut akan menghasilkan color cast(nuansa warna biru jika temperatur berada diatas 5500K dan warna merah jika dibawah 5500K).
















Sumber cahaya yang berbeda menghasilkan variasi temperatur warna, untuk contohnya warna lampu jalanan mempunyai temperatur warna tungsten akan menghasilkan gambar dengan nuansa kemerah- merahan (gambar kiri). Dengan memilih film yang tepat atau dalam kasus ini white balanced yang tepat dalam kasus ini) atau menggunakan filter akan menghasilkan gambar yang lebih natural (gambar kanan).

Dasar pengukuran derajat Kelvin tersebut berdasarkan pengukuran temperatur pada baja hitam yang dipanaskan. Pada suhu rendah warna baja hitam berwarna merah, makin panas baja hitam tersebut berubah warna menjadi oranye, lalu putih kebiru-biruan dan terakhir adalah warna putih yang terpanas.


Dapatkah mengkopensasikan nuansa warna?

Suatu saat nuansa warna pada sebuah foto dapat menyenangkan, seperti hangatnya kemilau kemerahan pada waktu matahari terbit dan matahari tenggelam. Tetapi di saat lain nuansa warna juga dapat mengganggu keindahan sebuah foto. Dengan menggunakan filter dengan warna tertentu kita dapat mengkompensasikan nuansa warna, dengan tujuan menghilangkan efek dari temperatur cahaya.


Tabel dibawah ini berisi rekomendasi filter apa yang bisa digunakan untuk menghasilkan warna putih netral pada daylight-film.

Sumber Cahaya filter kompensasi

Langit bersih 85B
Daerah bayangan pada hari yang terik 81C
Langit berawan 81B
Matahari tengah hari 81B
Rata2 tidak memakai filter atau 81A (hangat)
Fajar atau senja tidak memakai filter
Matahari terbit atau tenggelam tidak memakai filter
flash elektronik tidak memakai filter
lampu floroscent(neon) 82C
lampu tungsten 80A+82C
Studio Tungsten 80A
Lilin tidak memakai filter


Tidak ada komentar:

Posting Komentar